Unagi Kabayaki (Ikan Sidat Panggang), Makanan di Balik Kekuatan, Kepintaran, dan Ketangguhan Orang Jepang
Orang Jepang dulu
menguasai dunia dengan otot. Dengan kekuatan pasukan tempur dan senjata
lengkap, banyak negara yg takluk di bawah jajahan mereka. Sekarang mereka
menguasai dunia dengan otak, banyak negara yang memiliki ketergantungan pada
teknologi yg diciptakan otak mereka.
Dari segi postur
tubuh, orang Jepang dulu pendek2 seolah2 kurang gizi. Karena berpostur pendek
dan kecil, bangsa ini dulu sering disebut bangsa “Kate” (pendek kecil).
Sekarang, coba perhatikan mereka dari dekat. Banyak yang tingginya sudah
melampaui tinggi orang bule sekalipun. Postur yang tinggi dan kuat.
Selain pintar dan
berpostur gede, orang Jepang juga terkenal awet muda dan panjang umur, berkulit
bersih, punya ketangguhan lebih tinggi dalam melawan berbagai penyakit, serta,
berstamina tinggi.
APA RAHASIA di
balik semua itu? Rahasianya ternyata Unagi Kabayaki alias ikan sidat (unagi)
panggang yang merupakan makanan favorit mereka. Kabayaki adalah istilah umum
jepang untuk makanan yang difillet, dibuang tulangnya dan dicelupkan ke dalam
kecap manis- saus dasar sebelum dipanggang di atas panggangan.
Ikan sidat
(anguilla sp.) yang menjadi bahan utama pembuatan unagi kabayaki dan merupakan
ikan asli Indonesia ini dulu banyak terdapat di Jepang (anguilla japonica).
Karena menjadi konsumsi utama org Jepang, ketersediaan ikan ini di Jepang lama
kelamaan makin berkurang. Mereka kemudian mengimpornya dari Cina. Tapi karena
ikan sidat yang diimpor dari cina banyak mengandung magnesium, mereka kemudian
memburunya di Indonesia yang merupakan salah satu negara yang mengandung
populasi ikan sidat terbesar di dunia.
Ikan sidat sejak
lama dikenal sebagai ginseng air”, “emas lunak” dan lain lain, terdapat catatan
rincinya pada “Kitab Obat-Obatan Herbal China”, “Kumpulan Obat Ajaib China” dan
catatan-catatan kuno lainnya. Ikan sidat dapat meninggalkan hidup di air, daya
adaptasinya sangat kuat, dapat hidup di laut, juga dapat hidup di sungai,
maupun air tawar.
Penelitian
kedokteran moderen menemukan bahwa kandungan vitamin dan mikronutrien dalam
ikan sidat sangat tinggi, di antaranya kandungan vitamin B1, vitamin B2, dan
vitamin A masing-masing adalah 25 kali lipat, 5 kali lipat dan 45 kali lipat
susu sapi, kandungan zinc (emas otak) merupakan 9 kali lipat susu sapi.
Terutama beberapa tahun belakangan ini ditemukan bahwa ikan sidat mengandung
berbagai asam lemak tak jenuh yang tinggi yang tak ada pada hewan lainnya,
sehingga dapat merupakan makanan utama yang memenuhi nafsu makan manusia, tanpa
perlu kuatir badan akan menjadi gemuk. Rasa ikan sidat harum dan enak, disebut
sebagai “ginseng air”, fungsinya dalam memperpanjang umur dan melawan kelemahan
dan penuaan tak ternilai.
Dagingnya yang
tebal dan lembut juga kaya protein, kalsium, dan vitamin. Juga, mengandung asam
lemak DHA dan EPA yang membantu menurunkan kolesterol, tekanan darah, dan
menstimulasi saraf otak. Hal ini sejalan dengan konsep masakan Jepang yang
cenderung memakai bahan segar dan sehat. Jika merasa loyo, mengonsumsi unagi
juga dipercaya meningkatkan stamina.
Seorang chef
senior Indonesia sangat yakin menu berbahan dasar unagi akan membuat ketagihan
para pencinta kuliner, terutama penggemar masakan Jepang. Di samping dagingnya
yang lembut, rasa unagi juga lezat, perpaduan antara manis dan asin yang
berasal dari bumbu olahan khas Jepang. Selain dihidangkan bersama nasi lembut
dan hangat, menu ini juga dilengkapi kimchi, yakni makanan tradisional Korea
yang sudah banyak ditemukan pada masakan Jepang. (DARI BERBAGAI SUMBER)
Thread Sidatmania di Kaskus:
http://www.kaskus.co.id/thread/514081ec7e1243c72c000005/unagi-kabayaki-rahasia-di-balik-kepintaran-kekuatan-dan-ketangguhan-orang-jepang/